Tadabbur : Al- Qoriah ( Surat ke - 101)


الْقَارِعَةُ (1

 مَا الْقَارِعَةُ (2

 وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ (3

 يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ (4

وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ 5

 فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ 6 

فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ (7

وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ (8

فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ (9 

وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ (10

 نَارٌ حَامِيَةٌ (11

 

(1) Hari Kiamat, 

(2) apakah hari Kiamat itu? 

(3) Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? 

(4) Pada hari itu manusia adalah seperti laron yang bertebaran, 

(5) dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.

(6). Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, 

(7) maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. 

(8) Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, 

(9) maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. 

(10) Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? 

(11) (Yaitu) api yang sangat panas.

 

 

 


 

Kenapa disebut Al - Qoriah? 

Karena peristiwa hari kiamat bisa membuat hati tercengang, saking dahsyatnya kejadian itu, kelak. 


Kelak, pada hari itu hati akan merasakan kegelisahan karena terkejut dan takut. 

 

Pernahkan terpikir kalau dunia ini akan porak poranda dan hancur luluh lantah? 

 

Gempa yang kemarin terjadi di Cianjur saja begitu meresahkan jiwa dan membuat ketakutan. Padahal kehancuran itu akibat bencana dan sifatnya temporer dan hanya terjadi ditempat kejadian saja, namun kita ikut merasakan ketakutan dan kegelisahan. 

Kelak, akan datang masa dimana kejadiannya akan lebih dahsyat berkali - kali lipat dari kejadian bencana yang pernah terjadi. Yakni ketika kiamat itu datang. 

 

Surat Al - Qoriah ini diceritakan kejadian ketika kiamat terjadi. Dikisahkan bagaimana keadaan kita manusia pada saat itu dan sesudahnya. 

 

Ayat 1

الْقَارِعَةُ

Hari Kiamat,

Kata Al-Qoriah adalah salah satu sebutan untuk hari kiamat yang digunakan oleh AL-Quran. Sama dengan al-Qiyamah, al - Haqqah, Al - Shokhoh, Al -Thammah dan al-Ghasyiah

 

Al-Qoriah = Suara yang sangat keras yang diakibatkan karena benturan dua benda. Atau bisa juga diartikan suara yang sangat mencekam, mengagetkan dan membuat takut hati dan pikiran. 

 

Suara yang dimaksud adalah suara tiupan sangkakala. 

 

Ayat 2 

مَا الْقَارِعَةُ

Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?

Ada pengulangan kata di ayat 2 ini. Yang menggambarkan rasa heran dan juga rasa yang mencekam. 

Ayat 3 

وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ

Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?

 

Pada kata maa adraaka adalah ungkapan yang digunakan untuk menggambarkan kehebatan sesuatu yang sulit dijangkau hakikatnya. 

Diulang yang ketiga kali untuk mengingatkan bahwa kiamat itu adalah kejadian yang sangat luar biasa. Kejadian yang maha dahsyat. 

 

Ayat 4

يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ

Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,

Selain diartikan anai - anai, kata al faraasy juga diartikan belalang yang baru lahir. Mereka akan saling tindih dan bergerak ke berbagai arah, tidak menentu. 

Ketika kiamat terjadi, manusia akan seperti farosy, seperti hewan terbang yang berhamburan mengelilingi api. 

Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan bahwa al faraasy ini adalah hewan bersayap yang bodoh dan bingung ketika berada diatas api. Bisa diartkan laron. 

Manusia akan bertebaran, dalam jumlah banyak, lemah, hina dan terbang tidak tentu arahnya. 

Manusia akan dikagetkan dengan rasa kaget yang maha dahsyat, sehingga mereka berlarian tak tentu arah, berhamburan karena mereka dalam kebingungan. Tidak tahu apa yang akan mereka lakukan. 

Ayat 5

وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ

dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.

Dijelaskan dalam ayat 5 ini bahwa kelak hari kiamat, gunung itu akan hancur lebur. Gunung kan kokoh banget yah, akan seperti bulu yang dihancurkan. Kebayang ya bagaimana gunung yang kokoh tiba - tiba menjadi bulu - bulu yang kecil yang beterbangan dan berserakan. 

Gunung yang sangat kokoh pun akan hancur, bagaimana manusia? Subhanallah. Kebayang bagaimana kondisi itu terjadi kelak? Subhanallah, betapa dahsyatnya dan mengerikannya hari kiamat itu. 

Ayat 6

فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ

Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,

Allah jelaskan situasi hari kiamat, Allah juga jelaskan bagaimana keadaan manusia kala itu. Manusia itu akan terbagi menjadi dua, mereka yang mendapatkan kehormatan dan mereka yang mendapatkan kehinaan. 

Manusia yang mendapatkan kehormatan / kebahagiaan adalah mereka yang timbangannya berat, dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan, maksud ayat ini adalah orang - orang yang kebaikannya lebih banyak dibanding kejelekannya. 

Jadi, apakah semua orang muslim atau non muslim akan ditimbang amalnya? 

Ada yang mengatakan semua manusia ditimbang, baik muslim atau kafir. Ada juga yang mengatakan hanya muslim saja, orang kafir langsung dimasukkan ke neraka. 

Muslim yang amal baiknya lebih banyak akan mendapatkan kehormatan dan kebahagiaan, karena akan menuju Surga. 

Ayat 7

فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ

maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.

Pada ayat ini memberikan isyarat bahwa kepuasan dan kenyaman hidup di akhirat itu bersambung, tidak terputus dan tidak akan berganti seperti di dunia yang kadang senang kadang susah. Tempat itu adalah Surga. 

Ayat 8

وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ

Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,

Adalah mereka yang timbangan amal keburukannya itu lebih berat daripada timbangan amal kebaikannya. 

Orang yang mendapatkan kehinaan, orang yang akan kembali ke neraka sesuai dengan kadar amal jeleknya selama di dunia. Namun yang memiliki amal jelek ini bisa juga diampuni oleh Allah dan bisa masuk surga karena rahmat dan ampunan dari Allah. 

Ayat 9

فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ

maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.

Dijelaskan oleh Imam Ibnu Katsir, bahwa yang dimaksud ayat ini adalah orang yang paling sedikit pahalanya itu akan jatuh ke dalam neraka. Dengan posisi kepala ketika jatuh itu ada di bawah. 

Diriwayatkan juga oleh Ibnu Abbas, Ikrimah dan Abu Sholeh, Imam Qatadah berkata : “Dia jatuh (turun) ke dalam neraka di atas kepalanya”

Dianalisa lagi lebih dalam, diartikan lebih sederhana pada ayat 9 ini bisa diartikan ibunya itu adalah Hawiyah (neraka), bisa diartikan ummun / ibu disini adalah rumah, yang kita tahu bahwa rumah paling nyaman itu adalah ibu, pelukan paling hangat adalah pelukan ibu, namun bagi mereka yang pahalanya sedikit, ibu yang harusnya menjadi tempat paling nyaman untuk berteduh, malah menjadi tempat yang paling panas, yaitu neraka hawiyah. 

Secara sederhana bisa juga diartikan “tempat kembali untuk orang - orang yang amal baiknya ringan itu adalah Hawiyah, neraka”.

Ayat 10

وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ

Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?

 

Ayat 11

نَارٌ حَامِيَةٌ

(Yaitu) api yang sangat panas.

Apa itu neraka Hawiyah? 

Dijelaskan para ulama tafsir, Hawiyah adalah salah satu nama neraka. Neraka ini adalah api yang teramat sangat panas, tidak bisa dibandingkan dengan api dunia. Api yang sangat panas, nyalanya sangat kuat dan gejolak apinya pun sangat kuat. 

Panasnya api neraka itu 70 kali lipat lebih panas dibandingkan api dunia. Dijelaskan juga oleh Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wasallam : 

“Api kalian merupakan salah satu dari 70 bagian dari api neraka jahanam. “

Api neraka lebih unggul di atasnya dengan 69 bagian. Yang masing-masing bagian seperti panasnya api dunia. (HR. Bukhari) 

Saking panasnya api neraka, siksa paling ringan saja akan membuat otak mendidih. 

“Sesungguhnya siksa penghuni neraka yang paling ringan adalah orang yang memakai dua sandal dari api neraka hingga otaknya mendidih karenanya.” (HR. Muslim)

 

INSIGHT SURAT AL-QORIAH 

Pada surat al - qoriah ini pada awalnya hanya menyebutkan nama hari kiamat, kemudian diikuti pernyataannya pada ayat kedua dan makin besar digambarkan betapa dahsyatnya pada hari itu. Digambarkan dua hal, kondisi manusia yang seperti anai - anai bertebaran dan juga gunung yang kokoh akan laksana bulu kecil yang berhamburan. 

Ngeri sekali jika dibayangkan tentang hari kiamat. 

Pernah Umar bin Abdul Aziz membaca sampai 5 ayat kemudian menjerit pedih dan sampai terjatuh, isterinya menduga beliau meninggal, namun ketika terbangun beliau lantas mengatakan “ Celakalah pada hari dimana manusia seperti anai - anai beterbangan dan gunung - gunung seperti bulu berhamburan”.

Setelah diberikan gambaran dahsyatnya hari kiamat, Allah kemudian tampilkan kondisi manusia sesudahnya. Manusia akan ditimbang dengan timbangan keadilan. Nasib manusia akan ditentukan dari hasil timbangan itu, jika timbangan amal kebaikannya berat maka akan masuk Surga, jika timbangan amal kebaikannya ringan maka akan dimasukkan ke dalam neraka yang sangat panas dengan gejolak api yang menyala - nyala. 

Semoga kita diselamatkan Allah pada hari kiamat kelak, semoga Allah perberat timbangan amal kebaikan kita dan masuk kedalam  Surga dengan Rahmat dan Keridhoan NYA .

Wallahu a’lam bish shawab. 


Tian Lustiana

Komentar