Quran Week: Women in the Al-Qur'an

Bismillahirrahmanirrahim, 

04 Februari 2023, hari sabtu lalu saya dan teman - teman dari Rahmah Study Club dan RumaisaKorsel mengikuti kajian dari Ustadz Herfi Ghulam Faizi, Lc yang temanya sangat menarik, yaitu tentang perempuan dalam Al-Quran. Tentang bagaimana Allah Azza wa Jalla bertutur pada kita para perempuan dalam Al-Quran. Saking indahnya perempuan muslimah, Nabi menyebutnya sebagai perhiasan. 

Dalam kajian ini, saya merasa tertampar dan diingatkan bahwa Allah Azza wa Jalla sangat mencintai hamba-NYA, terutama para perempuan. Rasul pun sangat memuliakan kaum perempuan, Masya Allah betapa Islam sangat memuliakan dan mengagungkan perempuan pada setiap aspek dan segala hal yang ada pada diri perempuan. Bangga sekali ya menjadi muslimah. 



Kunci utama dimensi kemukjizatan Al Quran ada pada bahasanya ( lughah-nya). Paparan dan penjelasan ustadz Herfi sangat detail dan membuat saya terharu betapa Allah bicara dengan penuh kelembutan pada kita para muslimah, yaa Rabb Engkau yang Maha Lembut, Yaa Latif. 

Pada kajian ini dikisahkan pula Ratu Balqis yang auratnya tersingkap karena pakaiannya tersingkat dan nampak betisnya, karena takut bajunya basah, saking takjub dengan istana Raja Sulaiman, namun Allah ceritakan dengan bahasa yang teramat indah, bahasa yang tidak ada teguran mempermalukan , Allah menceritakan fokus pada kisah Ratu Balqis yang menyatakan keimanannya pada Allah setelah bertemu Raja Sulaiman. Masya Allah. 

Ustadz Herfi juga menceritakan kisah Asma' binti Umais isteri Ja'far bin Abi Thalib yang mempertanyakan perihal ayat khusus pada istri - istri nabi, tentang ayat yang menyebutkan kebaikan perempuan dalam Al-Quran, kemudia dijawab tidak ada, Dan beliau mengadukan pada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bahwa mereka mengalami kegagalan dan juga kerugian sampai - sampai tidak ada kebaikan yang disebutkan dalam Al-Quran. Kemudian turunlah surat Al- Ahzab ayat 35. 


QS. Al-Ahzab Ayat 35

اِنَّ الۡمُسۡلِمِيۡنَ وَالۡمُسۡلِمٰتِ وَالۡمُؤۡمِنِيۡنَ وَالۡمُؤۡمِنٰتِ وَالۡقٰنِتِيۡنَ وَالۡقٰنِتٰتِ وَالصّٰدِقِيۡنَ وَالصّٰدِقٰتِ وَالصّٰبِرِيۡنَ وَالصّٰبِرٰتِ وَالۡخٰشِعِيۡنَ وَالۡخٰشِعٰتِ وَالۡمُتَصَدِّقِيۡنَ وَ الۡمُتَصَدِّقٰتِ وَالصَّآٮِٕمِيۡنَ وَالصّٰٓٮِٕمٰتِ وَالۡحٰـفِظِيۡنَ فُرُوۡجَهُمۡ وَالۡحٰـفِظٰتِ وَالذّٰكِرِيۡنَ اللّٰهَ كَثِيۡرًا وَّ الذّٰكِرٰتِ ۙ اَعَدَّ اللّٰهُ لَهُمۡ مَّغۡفِرَةً وَّاَجۡرًا عَظِيۡمًا

Sungguh, laki-laki dan perempuan muslim, laki-laki dan perempuan mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS, Al - Ahzab : 35 ) 

3 SAPAAN ALLAH DALAM AL-QURAN 

  1. Untuk lelaki saja yang termaktub pada QS Al-Baqarah : 221 . Pada ayat ini dijelaskan sapaan Allah Subhanahuwata'ala khusus untuk lelaki, ada larangan untuk menikahi perempuan musyrikah sampai wanita - wanita itu beriman.
  2. Untuk perempuan saja, untuk masalah "keperempuan-an" contoh pada QS Al- Ahzab ayat 32 -  33, perintah Allah Subhanahuwata'ala untuk perempuan supaya jangan melembutkan suaranya dihadapan lelaki lain, perintah untuk perempuan untuk tetap / menetap di rumah, perempuan jangan bertingkah laku seperti orang jahiliyah, perintah sholat, zakat dan taat kepada Allah Subhanahuwata'ala. Contoh pada QS Al Ahzab : 53, tentang hukum adanya hijab untuk perempuan muslimah. Dalam masalah perempuan yang juga ditujukan pada lelaki, dalam QS Al-Ahzab : 35 , Allah Subhanahuwata'ala menyapa lelaki & perempuan muslim yang mukmin, taat, benar, sabar, khusuk, bersedekah, berpuasa, yang senantiasa memelihara kehormatannya dan yang banyak menyebutkan nama Allah Subhanahuwata'ala. 
  3. Ditujukan untuk umum,lelaki & perempuan. Ada dalam QS Al Baqarah : 183 tentang perintah untuk berpuasa. Perintah untuk menegakkan keadilan pada QS An-Nisaa : 135. 
Masya Allah Tabarakallah, betapa indahnya ketika Allah Subhanahuwata'ala bertutur kepada kaum perempuan dalam QS Al - Ahzab 32, bahwa Allah Subhanahuwata'ala mendahulukan pujian yang secara psikologisnya, perempuan itu memang sangat senang dipuji, kemudian dijelaskan tentang larangan - larangan. Larangan itu merupakan tingkatan yang paling berat dibandingkan perintah. 

يَٰنِسَآءَ ٱلنَّبِىِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِّنَ ٱلنِّسَآءِ ۚ إِنِ ٱتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِٱلْقَوْلِ فَيَطْمَعَ ٱلَّذِى فِى قَلْبِهِۦ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَّعْرُوفًا

Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik. ( QS Al-Ahzab : 32 ) 

Juga dijelaskan adalam QS Ali imran : 42 - 43 dimana Allah Subhanahuwata'ala memuji Maryam sebanyak tiga kali, setelahnya baru memberikan perintah berat untuknya. Beginilah cara Allah Subhanahuwata'ala bertutur yang mana bisa kita terapkan juga dalam mendidik anak - anak perempuan kita, Masya Allah. 


Allah Subhanahuwata'ala sungguh tidak membedakan perempuan dan lelaki dalam hal beribadah dalam Al-Quran, dan perempuan atau lelaki masing -  masing mereka memiliki hukum yang setara, kecuali hukum yang punya kekhususan untuk perempuan, misalnya berhijab. 

Masya Allah, cara Allah berkomunikasi dengan perempuan itu sangat indah, dipuji dulu kemudian diberikan teguran / larangan / perintah yang sangat lembut.

Komentar